Monday, January 26, 2009

Korporasi Global Masih Terus Bertumbangan

Kompas
Selasa, 27 Januari 2009 | 01:05 WIB

PARIS, Senin - Bank terkemuka di Eropa, BNP Paribas SA, menyatakan, kemungkinan akan membukukan kerugian sebesar 1,4 miliar euro pada kuartal keempat 2008. Kerugian yang cukup besar ini terjadi setelah terjadi gejolak di pasar sehingga menyebabkan BNP Paribas harus melakukan penghapusbukuan sebagian aset bermasalah dan kehilangan unit bank investasi.

Perusahaan produsen lampu terbesar di dunia, Royal Philips Electronics NV, juga melaporkan kerugian kuartal keempat sebesar 1,47 miliar euro atau 1,9 miliar dollar AS. Philips merencanakan pemangkasan tenaga kerja hingga 6.000 orang.

Kedua perusahaan terkemuka itu terkena dampak dari penurunan aktivitas perekonomian global. Semakin banyak orang yang tidak lagi membeli produk-produk jasa keuangan ataupun produk manufaktur, seperti bola lampu yang dihasilkan Philips.

BNP Paribas yang merupakan bank terbesar di Perancis menyatakan, unit korporasi dan bank investasi menargetkan pembukuan kerugian sebelum pajak sebesar 2 miliar euro karena tingginya risiko di pasar modal. BNP Paribas juga melakukan penghapusbukuan aset sebesar 400 juta euro pada kuartal keempat setelah kehancuran pasar modal.

Untuk kinerja keuangan selama satu tahun penuh, BPN Paribas menyatakan masih memegang keuntungan bersih sebesar 3 miliar euro. Kentungan tersebut karena kinerja pada unit perbankan ritel dan aset manajemen.

Saham BNP Paribas naik 7,1 persen menjadi 22,9 euro pada perdagangan sesi pagi di Paris. ”Pada periode pasar yang sedang bergejolak demikian pesat, saya rasa transparansi sangat diperlukan, yaitu memberitahukan kepada pasar bagaimana kinerja kami untuk kuartal keempat dan sepanjang tahun 2008,” ujar CEO BNP Paribas Baudouin Prot. Pengumuman resmi kinerja BNP Paribas akan dikeluarkan pada 19 Februari.

PHK Philips

Pengurangan pegawai di Philips yang juga merupakan produsen peralatan kesehatan dan peralatan elektronik pada kuartal keempat sudah mencapai 7.000 orang. Saat ini Philips memiliki 121.000 pegawai di seluruh dunia.

Perusahaan yang bermarkas di Amsterdam itu juga menyatakan bahwa penjualan turun hingga 9,7 persen menjadi 7,63 miliar euro.

”Perkembangan yang memburuk dari laporan kuartalan kami mencerminkan penurunan perekonomian yang semakin cepat pada akhir tahun 2008,” ujar Chief Executive Gerard Kleisterlee dalam sebuah pernyataannya.

Laba operasi juga turun di kebanyakan divisi utama, yaitu produk konsumen, sehingga secara keseluruhan hanya mencapai 22 juta euro dari 427 juta euro. Penyebabnya antara lain anjloknya penjualan televisi.

Laba operasi dari divisi lampu juga turun menjadi 143 juta euro daripada tahun sebelumnya, 170 juta euro. Pasar di AS diperkirakan masih melemah hingga tahun depan. (AP/AFP/joe)

joe

Dapatkan artikel ini di URL:
http://entertainment.kompas.com/read/xml/2009/01/27/01053182/korporasi.global.masih.terus.bertumbangan

No comments:

Rafael V. Mariano, chairperson of the Peasant Movement of the Philippines, 2000

Food has long been a political tool in US foreign policy. Twenty-five years ago USDA Secretary Earl Butz told the 1974 World Food Conference in Rome that food was a weapon, calling it 'one of the principal tools in our negotiating kit.' As far back as 1957 US Vice-President Hubert Humphrey told a US audience, "If you are looking for a way to get people to lean on you and to be dependent on you in terms of their cooperation with you, it seems to me that food dependence would be terrific."